Sepoci syubidupidapap..

Rabu, 11 April 2012

Review film I'm Not Stupid Too

Ada yang pernah nonton film “I Not Stupid Too“? yang kalau dalam bahasa Indonesia secara serabutan artinya itu  Aku Juga Nggak Bodoh. Film keren (menurut-ku) produksi negara Singapura ini benar-benar mewakili apa yang saat ini terjadi dalam dunia keluarga dan dunia pendidikan yang sering aku lihat dan aku dengar. (ciye,, mentang2 aku calon guru yah
kalo di resensi biasanya kalian akan diberitahu pesan dan kesan tuh film diakhir kan, kalo aku, aku akan kasi tau kalian di awal, supaya kalian tahu ini film BERMUTU! bukan film semek yg adegannya pamer paha-dada atau hantu yang jadi bintang tamu. dengan nonton film ini kalian akan tahu,,
  1. Begitu sibuknya orang tua pada pekerjaannya, sehingga sedikitpun tidak memiliki waktu buat anak-anak mereka, bahkan untuk memahami mereka pun orang tua tidak memiliki waktu sama sekali tidak ubahnya seperti penjara dalam keluarga dengan mulut serba tertutup, tidak punya kesempatan untuk berkata apa pun, bahkan waktu orang tua pun harus di beli oleh anaknya.
  2. Tingginya harapan dan permintaan  orang tua kepada pencapaian anaknya sehingga membuat mereka lupa untuk mengerti bahwa tiap anak memiliki bakat, keinginan, kemampua dan talentanya masing-masing.
  3. Guru yang hanya tahu mengajarkan apa yang diketahui-nya dengan caranya sendiri kepada murid-muridnya tanpa pernah mengerti kesulitan yang dihadapi oleh murid terhadap apa yang diajarkan plus hukuman fisik kepada murid (walau-pun kesalahan juga disebabkan oleh murid itu sendiri), belum lagi tidak ada-nya dukungan dari keluarga dan lingkungan-nya. Yang pada akhir-nya ber-ujung pada pembunuhan karakter dan citra murid
Terus terang, aku sangat terharu lho, (untung tidak sampai meneteskan air mata  )  film ini salah satu film yg hampir buat aku menangis, rekor banget !!! pertama kali nonton ni film di celestial movie..ketika menonton film ini dari awal sampai akhir, perjuangan anak untuk membuktikan kalau dia itu seorang yang berguna, dengan proses yang panjang, dengan kesedihan, kesakitan, bahkan dengan jalan kejahatan.

Tidak ada seorangpun yang menyadari keadaan ini, sampai saat-saat terakhir, ketika semuanya ber-ujung pada anti klimaks yang tercipta dari proses yang mereka jalani dengan semua konflik yang menyertai proses itu.  Yang paling sedih itu pas si chengcai bilang “Sampai kapan Ayah akan memukuli aku terus???
aduh gawat, sepertinya kalian harus aku ceritain dari awal mengenai ini film,, okeh ,, :D selamat membaca yahh :))




Ada 3 tokoh utama yang diceritakan dalam film ini. Dua diantaranya adalah kakak beradik yaitu Tom yang berusia 15 tahun ( diperankan ole
h Shawn Lee ) dan adiknya Jerry yang berusia delapan tahun ( diperankan oleh Ashley Leong ), dan seorang lagi yang bernama Chengcai, yang merupakan teman dari Tom ( diperankan oleh Josh Ang )
.
Tom dan Jerry sendiri berasal dari keluarga yang berada di Singapura, namun kedua orang tua mereka adalah orang tua yang amat sibuk, sehingga tidak punya waktu untuk anak – anak mereka, bahkan hanya untuk berkomunikasi. Ibu mereka ( diperankan oleh Xiang Yun) adalah sosok ibu yang pemarah, dan tidak tahu cara berkomunikasi yang baik dengan anak – anaknya, setiap hari yang dipikirkannya adlaah kepentingan pribadi seperti berkumpul dengan teman – temannya, dna melakukan kegiatan – kegiatan pribadinya tanpa memikirkan perkembangan anak – anaknya. Sedangkan ayah mereka ( diperankan oleh Neo, produser film ini) merupakan sosok ayah yang sibuk dengan pekerjaannya, setiap hari yang dipikirkannya adalah pekerjaannya demi mengejar materi yang berlimpah. Dia merupakan seorang konsultan yang sukses.


Berbeda dengan keluarga Cheng Cai (Joshua Ang) yang merupakan teman sekelas Tom di sebuah SMP Singapore. Cheng Cai merupakan anak satu - satunya dari Mr. Lim (Huang Yiliang) sedangkan Ibunya sudah meninggal. Keluarga kedua ini, merupakan keluarga dengan tingkat ekonomi rendah. Parahnya lagi, Mr. Lim kurang tahu dalam memberikan pendidikan kepada anaknya, Cheng Cai. Kedua keluarga ini pun terlibat berbagai masalah yang membuat film ini menarik untuk dipelajari. Tidak ketinggalan aksi kocak (maklum masih anak - anak) dari Jerry, yang ingin mengetahui bagaimana seorang wanita bisa hamil.
Suatu saat, Jery ditipu oleh teman – temannya yang berkata dia akan menjadi ayah karena teman perempuannya, yang telah diciumnya (akibat ulah nakal teman – temannya) hamil. Jerry pun berusaha mencari tahu bagaimana seorang wanita bisa hamil dengan bertanya dengan orang – orang dewasa. Tapi karena tidak satupun mempedulikan pertanyaannya, termasuk orang tua nya yang tidak peduli padanya, dia pun tidak mendapatkan pemahaman yang jelas tentang hal ini.

Tom (Shawn Lee) dan Chengcai (Joshua

Tom merupakan anak yang pintar dalam bidang tekhnologi, minatnya dalam dunia komputer membuatnya menjadi seorang pembuat blog yang cukup terkenal, dan blog dijadikan tempat baginya untuk mencurahkan segala persaaannya yang tidak bsia dibagi dengan orang lain, terutama orang tua nya yang sibuk. Tom juga sering mengalami masalah di sekolahnya, dia masuk dalam kelompok yang berisi anak – anak nakal, yang membuatnya juga menjadi seorang anak yang nakal dan suka membangkang.

Tom memiliki teman dekat yang bernama Chengcai. Chengcai juga memiliki masalah dengan ayahnya. Dia memiliki ayah yang selalu mengira cara terbaik mendidik anak adalah dengan melakukan hukuman fisik terhadap anaknya. Selama bertahun tahun Chengcai dididik dengan kekerasan oleh ayahnya. Sebenarnya ayahnya sangat menyayangi Chengcai, dia tidak ingin Chengcai berakhir susah seperti dirinya, hanya saja, caranya mendidik anak salah, tidak dengan komunikasi yang baik, namun dengan kekerasan fisik yang membuat trauma pada Chengcai yang akhirnya bersama dengan Tom sering membuat ulah nakal di sekolahnya, dan seringkali ayahnya dipanggil ke sekolah karena ulah nakalnya.

Masalah mulai muncul ketika ada razia di sekolah, Tom ketahuan membawa sebuah VCD pornografi. Chengcai, temannya, mencoba membela diri dengan mengatakan bahwa menonton VCD porno adalah umum bagi laki-laki. Otomatis sang guru langsung naik darah dan terjadilah insiden baku hantam yang melibatkan Tom dan Chengcai. Karena kejadian ini, akhirnya orang tua dari kedua belah pihak dipanggil oleh sekolah. Setelah serangkaian diskusi, akhirnya tercapai kesepakatan. Chengcai dikeluarkan dari sekolah, sedangkan Tom tidak dikeluarkan tetapi dihukum dengan rotan di depan seluruh siswa sekolah. Karena kejadian “dirotan” ini, sekolah Tom menjadi sorotan media massa dan muncul opini publik mengenai cara mendidik anak yang seharusnya. 

Sebenarnya Tom adalah seorang anak yang pintar, suatu hari saat lap top ayahnya rusak, diam – diam dia mebetulkannya sampai akhirnya lap top itu berfungsi kembali, tapi saat dia memberi tahu ayahnya, yang didapatnya bukanlah ucapan terima kasih, tapi seperti biasa, hanya kemarahan ayahnya yang diterimanya karena ayahnya menganggap Tom bolos sekolah.

Hal – hal semacam ini yang membuat Tom kecewa dengan keluarganya dan akhirnya terjerumus ke dalam pergaulan yang tidak baik hanya untuk mencari perhatian orang lain yang tidak didapatnya dari keluarganya.
Malu dengan keadaan dirinya, terlebih dengan ejekan teman-temannya di sekolah, Tom dan Chengcai akhirnya bergabung dengan gerombolan anak-anak jalanan yang dianggap “senasib” dengan mereka. Sebagai “ujian masuk”, Tom dan Chengcai harus mencuri iPod dari sebuah toko elektronik. Malang bagi mereka, sebab mereka berdua tertangkap oleh dua orang pria yang menyaru sebagai polisi. Kedua pria ini meminta uang jaminan sebesar $2000 sebagai uang tutup mulut. Sekarang Tom dan Chengcai harus memutar otak demi mendapatkan uang yang jumlahnya tidak sedikit itu, atau tamatlah riwayat mereka.


Di lain pihak, adiknya Jerry yang masih berusia delapan tahun, sangat membutuhkan perhatian dan arahan dari orang tuanya. Tetapi karena kedua orang tuanya sangat sibuk, perhatian pun tak pernah di dapatnya. Bahkan untuk berkomunikasi dengan orang tuanya saja, dia menggunakan notes yang ditempel di kulkas dengan harapan kana dibaca oleh orang tuanya. Begitulah cara dia berkomunikasi, seperti pada suatu saat dia mendapatkan peran utama untuk sebuah teater sekolah, dimana gurunya mengharapkan Jerry akan mengajak orang tuanya untuk menonton pertunjukkannya, Jerry memberi tahu orang tuanya dengan cara menulis pada sehelai tissue dan menempelkannya pada kulkas.
Yang paling mengharukan adalah saat dia merasa, ayahnya tidak punya waktu sedikitpun untuknya karena kesibukan pekerjaan. Akhirnya, Jerry bertekad untuk mengumpulkan uang yang diusahakannya dengan menjual kartu – kartu mainannya. Dia berusaha mengumpulkan uang hanya untuk membayar waktu ayahnya yang merupakan konsultan dengan bayaran $50 per jamnya. Dia sangat ingin memiliki waktu dengan ayahnya, meskipun hanya satu jam. Saat mengetahui hal ini, ayahnya pun menajdi sadar akan kekurangan waktunya untuk kedua anaknya.


Jerry yang mencuri uang setelah men-jual semua yang di-miliki-nya, dan itu-pun masih kurang juga hanya untuk men-dapat-kan total uang 500 dollar yang mem-buat dia di-pukul Ayah-nya. Dan mau tahu jawaban-nya apa? Dengan ter-isak dia ber-kata: Aku mau membeli waktu-mu satu jam saja untuk menonton konser-ku. Dia melakukan ini karena dia pernah men-dengar Ayah-nya ber-kata kalau dia di-bayar 500 dollar hanya untuk presentasi selama 1 jam yang mem-buat dia tidak pernah punya waktu buat anak-nya. Yang akhir-nya mem-buat si Ayah sadar dan mereka ber-dua pun meng-hadiri konser anak-nya yang ber-jalan dengan sukses :) 


Pada film ini, yang terjadi adalah para orang tua baru mengetahui keingina anaknya dan menyesal akan perbuatannya setelah mengetahui apa yang dilakukan ayahnya, seperti saat ayah Tom membaca blognya, dan baru mengetahui perasaan Tom selama ini. Ayahnya baru menyesali kesalahnnya, juga ketika dia mengetahui bawha Jerry rela mengumpulkan uang hanya demi mendapat waktu sebentar bersama ayahnya. Begitu juga dengan ayah Chengcai yang akhirnya menyadari bahwa mendidik anak seharusnya dengan perhatian dan kasih sayang, bukan dengan kekerasan.

Kembali ke Tom dan Chengcai. Demi mendapatkan $2000, mereka berdua mencuri kalung emas yang dipakai seorang wanita tua. Menyadari bahwa apa yang mereka perbuat tidak benar, mereka memutuskan untuk mengembalikan kalung tersebut. Sungguh suatu tindakan yang heroik, karena akhirnya mereka toh harus rela dipukuli oleh orang-orang setempat. Ketika insiden pemukulan ini terjadi, handphone Tom jatuh dan tidak sengaja terhubung ke handphone milik ayahnya. Sang ayah sedang di kantor, hendak memulai sebuah presentasi yang sangat penting. Karena teknologi 3G, sang ayah melihat dengan jelas di layar handphone bahwa sang anak sedang dipukuli oleh para warga. Tanpa memedulikan kepentingannya saat itu, ia langsung pergi dari kantor karena ingin menolong Tom.
Sesampai di tempat kejadian, orang tua dan nenek Tom menemui wanita tua yang telah dicuri kalungnya itu. Ayah Tom, tidak ingin anaknya masuk penjara, sampai memohon-mohon kepada si wanita tua agar jangan melaporkan kepada polisi tentang apa yang telah dilakukannya, dan merelakan dirinya sebagai tertuduh jika memang harus demikian adanya. Untungnya si wanita tua cukup berbaik hati ketika mendengar pembelaan sang ayah dan ibu mengenai bagaimana mereka selama ini telah salah mendidik anak-anaknya, sehingga ia tidak melaporkan tentang hal pencurian tersebut, dan memberikan mereka kesempatan kedua untuk memperbaiki diri.
Nasib Chengcai mungkin agak lebih tragis. Sang ayah karena ingin menolong anaknya, malah akhirnya terluka di kepala dan dilarikan ke rumah sakit. Ibunda Chengcai sudah meninggal, sehingga ketika ayahnya sekarat, Chengcai menjadi sadar dengan kebaikan ayahnya selama ini, meskipun sang ayah suka memukuli Chengcai. Chengcai akhirnya memohon kepada kepala sekolah agar ia diterima kembali menjadi murid di sekolah tersebut, tetapi permohonannya sia-sia. Bahkan ia sampai berbohong kepada ayahnya agar ia tidak mengecewakan beliau.

Sebagai permintaan terakhir, sang ayah ingin bertemu langsung dengan sang kepala sekolah, karena ia ingin berterima kasih secara langsung. Sang kepala sekolah “terpaksa” berbohong demi ayah Chengcai. Tak dinyana, bahkan di saat sekarat pun, sang ayah dapat mengetahui sebenarnya kepala sekolah telah berbohong. Sang ayah kemudian berkata, “Tidak ada guru yang gagal mendidik muridnya. Yang ada hanya orang tua yang gagal mendidik anaknya.” Sang ayah menasihati Chengcai, jika memang ia suka bela diri, maka jadilah seorang petarung yang handal. Setelah ayahnya meninggal, Chengcai menjadi termotivasi untuk melakukan yang terbaik, dan ia sukses menjadi juara bela diri.

Mengenai dua orang pria yang menyaru sebagai polisi, mereka akhirnya juga tertangkap basah oleh polisi saat ayah Tom menyerahkan uang kepada mereka. Ketika mereka menyadari bahwa uang tersebut adalah uang palsu, sang ayah juga tidak mau kalah berkata, “Kalian pun juga sama-sama palsu.”
Adik Tom, Jerry, juga sangat bahagia karena orang tuanya bersedia menonton pertunjukannya di sekolah.

Anak- anak hanya ingin dimengerti dan juga dihormati, jadi bukan hanya orang tua saja yang harus dihormati, tetapi juga anak – anak. Mereka ingin diperhatikan, kalau tidak, mereka dengan jiwa yang masih labil dan masih mencari jati diri, akan mencari perhatian dengan cara lain yang dapat bersifat negatif seperti masuk dalam perkumpulan anak – naka nakal hanya untuk mendapatkan kesenangan dan pengakuan. Uang dan materi tidaklah penting untuk mendidik anak, yang terpenting adalah bagaimana menumbuhkan kasih sayang dan rasa saling menghargai di tengah keluarga demi masa depan anak – anak.


pokonya banyak adegan konyol sekaligus menharukan, untuk lebih jelasnya kalian blog  http://visionasc.blogspot.com/2011/03/movie-i-not-stupid-too.html

0 comments:

Posting Komentar