Sepoci syubidupidapap..

Selasa, 11 Desember 2012

Pergumulan Dua Bahasa, Bikin Resah !

hai kawan syubidupidapap!

Mengawali postingan aku yang bau - baunya bakal memicu pro dan kontra, (cie) sebelumnya aku cuma ngingetin, kita disini sama - sama berbagi ilmu dan mempunyai hak masing - masing untuk mengemukakan pendapat. Semuanya benar, ga ada yang salah, karena ini adalah opini kita. Namun tentunya dalam beropini kita mempunya 1 pegangan yang kuat sebagai acuan kita. Jadi kita bisa berpikir tanpa mengedepankan emosi 
fikir,, fikir,,

Oke. Mengenai percampuran bahasa indonesia dan bahasa inggris, itu sebenarnya inti yang mau aku bahas dan tentunya kawan - kawan sudah ngerti kan tentang fenomena percampuran dua bahasa ini di lingkungan sekitar kita.

Perhatikan tulisan di belakang truk , iuhhh~



Ya Allah , kotor indonesia-ku!! KOTOR! Sudahlah pede amat nulis bahasa inggris di belakang truk, ada gambar porno, bahasa inggrisnya cuma dipake gaya-gayaan doang lagi ! soalnya kalo di baca pake lidah orang indonesia jadinya "Perawan Ayu di----- supir" . JIJIK!!!



Fenomena kedua, dimana percampuran kata inggris dan Indonesia bisa kita temukan dengan mudah di lingkungan kita, yaitu di Rumah Makan. contoh aja ni yah..
 

Terus kenapa pula "Restoran" dari inggrisnya "Restaurant" , kita kan di Indonesia kenapa kita gak memakai kata "rumah makan". Kita kan punya bahasa sendiri untuk menyebutkan kata lain dari Restoran?? Atau "rumah makan" kurang gaul ya

Apalagi yah contohnya..



 "Es teh" sudah terganti dengan "ice tea" di menu di restoran-restoran .
kenapa minuman yang dipanggil 'ice tea' harus LEBIH MAHAL dibanding minuman yang dipanggil 'es teh'?
 
Padahal bahan bakunya sama saja, daun teh.
APA - APAAN!

Apakah merubah "Es Teh" menjadi "Ice Tea" itu tandanya kita orang  pintar dan intelek ? Jawab yah kawan, mau dalam hati atau di kotak komentar .. ini kan muza bertanya..
Mengenai percampuran bahasa yg terjadi di sekitar kita. Misalnya di rumah makan tadi. Seharusnya tidak diperbolehkan. Akan terkecuali, kalau makanan yang disajikan adalah makanan asing.

Contoh: Kalau makanan yang dijual adalah makanan khas dari Korea, ya tidak ada masalah kalau dari ujung ke ujung daftar makanannya ditulis dgn Bahasa Korea. Kalau makanan yang dijual adalah makanan khas dari Jepang, ya tidak ada masalah kalau dari ujung ke ujung daftar makanannya ditulis dgn Bahasa Jepang. Misalnya 

 
Kenapa gak nulis GRATIS KENTANG GORENG . *mikir keras* mungkin supaya yg ga ngerti bahasa inggris aturannya dapat bonus karena ga ngerti jadi kelewatan deh bonusnya..


Hah,, matilah, habis nulis ini blogku bakal diserang sama calon - calon guru bahasa inggris  

Kan saya sudah bilang dari awal, kita disini sama - sama belajar. Sama - sama menuntut ilmu.. *mendadak jadi cewe manis* untuk menjadi bangsa yg besar kan tidak harus meniru bangsa lain. Padahal Jepang menjadi sangat maju karena mempertahankan tradisinya. Mereka paling ogah berbahasa inggris, tulisan di kotanya memakai huruf hiragana, di handphone. Karena mereka menjadikan bahasa mereka aset berharga.

Kita akui saja kenyataannya di dunia ini lebih banyak orang yg ingin belajar bahasa Inggris daripada bahasa Indonesia, hal yg wajar jika bahasa Inggris muncul di mana-mana. Mungkin karena bahasa inggris itu kece .


Secara sosiolinguistik, sikap kebahasaan masyarakat Indonesia sekarang ini kian memprihatinkan dan mengalami pergeseran, sebab banyak orang lebih memilih menggunakan bahasa Inggris dibanding Indonesia.

Penjahit lebih memilih memakai istilah `Tailor`. Sebenarnya, artinya kan penjahit. Kenapa tidak memilih istilah `Penjahit`? Ini lebih karena gengsi memakai istilah asing.
Padahal penamaan secara Indonesia bisa dilakukan.
Kecenderungan ini sudah sampai masyarakat tingkat bawah, misalnya pertemuan warga RT saja menggunakan istilah `gathering`. Kenapa tidak menggunakan istilah rapat, silaturahmi, dan sebagainya?
Kenapa kalian begitu sih?? Gengsi kah ??

Lihat deh contoh percampuran bahasa dalam kaum menengah
 
Ini suatu kemajuan atau pergeseran bahasa indonesia yang semakin luntur ya kawan? HAHAHAHA *KETAWA STRESS*

Dulu sempat ada gerakan lho untuk mengubah papan-papan nama pertokoan dan sebagainya yang menggunakan istilah asing ke Indonesia, dan sekarang ini gerakan semacam itu perlu digalakkan kembali. Tapi ga tau kapan, lagi - lagi rencana gagal dengan alasan HAM
 

Katanya bangsa kita bangsa yang paling menjunjung tinggi tradisi budaya adat bahasa persatuan nasionalisme apalah, tapi coba dikorek lebih dalam, bangsa- bangsa kita sudah campur aduk dengan budaya asing, korea misalnya.
Kalo menurut Muza yang penting seimbang lah semua.. biar adil & damai  
Bisa bahasa inggris juga penting untuk dapat bersaing di dunia international, namun tetap bahasa indonesia yang diutamakan di sekolah. Jangan sampai mereka tidak bisa bahasa indonesia yang baik dan benar, apalagi dengan pergaulan jaman sekarang dimana bhs idonesia sudah di acak2 oleh bahasa yg nyeleneh. *dampak selebtweet*



Memang bikin emosi selebtweet tuh, bukannya menyebarkan virus baik malah mengajak rame - rame buat bahasa ngaco kayak gitu   
Kesadaran diri sebagai penutur bahasa Indonesia tetap harus dijaga, cuy walaupun demi alasan globalisasi !

Bagaimana dengan bahasa daerah?
Sebenarnya yang tepat itu 1.BAHASA INDONESIA 2. BAHASA DAERAH 3. BAHASA ASING.
 Unik ya
CAMPUR ADUK ! SEMUA AJA DI CAMPUR ADUK , HATI - HATI LOH BIKIN MUAL

Ibu - Ibu, Bapak - Bapak,  kita ajarin anak2 kita berbahasa indonesia yuuk... lebih bagus lagi kalo mereka juga dikenalkan sama bahasa daerah sejak dini.. Kalo soal bahasa inggris mah..nggak usah kuatir.. mereka dikenalkan dari usia SD juga asal metodenya tepat.. mereka bakal bisa kuasai. Banyak guru - guru bahasa inggris yang berkualitas kan!


Mari kita bahas dampaknya..

Mengenai dampak percampuran bahasa indonesia dan bahasa inggris, karena kalah gengsi banyak anak didik yang meremehkan bahasa indonesia sehingga ceritanya jadi seperti ini..



 Kasian yah 

Ini ada kutipan dari suatu berita di AntaraNews.com

Di Kurikulum 2013 nanti Pembelajaran Bahasa Inggris ditempatkan pada muatan lokal dan kegiatan ekstrakuler dimulai dari kelas tinggi.   Jadi bukan dihapus, karena di SD memang tidak ada pelajaran Bahasa Inggris. Sekolah RSBI yang lebih condong menggunakan bahasa Inggris turut membuat bahasa Indonesia kalah gengsi itu  kata pakar sosiolinguistik Prof Fathur Rokhman. Penggunaan bahasa Inggris tiap hari membuat pengembangan kemampuan berbahasa Indonesia menjadi tidak seimbang.

penghapusan mata pelajaran Bahasa Inggris dimaksudkan untuk memberi waktu kepada para siswa dalam memperkuat kemampuan bahasa Indonesia sebelum mempelajari bahasa asing. Alasan ini salah satunya disebabkan oleh tingginya angka kegagalan dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia pada beberapa kali penyelenggaraan UN.
 


saat ini bahasa Inggris seolah sudah menjadi bahasa kedua di Indonesia mengingat dewasa ini penuturnya semakin banyak, bahkan ada sekolah yang menjadikan bahasa pengantar dalam pendidikan. 
Apakah anak - anak bisa menyerap materi dengan baik sementara guru menyampaikan lewat bahasa inggris, aku malah sakit perut

"Padahal secara akademik dan hukum, bahasa Inggris tidak bisa menjadi bahasa kedua Indonesia. Tidak ada fakta yang menyatakan dengan berbahasa Inggris dapat merubah kesejahteraan masyarakat. Ketika berbicara di Indonesia, kita harus menggunakan bahasa Indonesia," katanya di Medan Senin.



Tapi, di mata anak anak , kalo bisa bahasa inggris tetap terlihat lebih keren  . Makanya mereka antuasias daripada bahasa indonesia, yah ini sih memang rejeki guru bahasa inggris.

Guru  guru bahasa inggris pastinya senang banget


OHHH ! LUPA Adalagi 1 masalah.. 

Dalam ranah pendidikan selama ini alat uji TOEFL (Test of English as A Foreign Language)  diperlakukan sangat istimewa dibanding UKBI (Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia); dan itu terbukti TOEFL sering menjadi syarat wajib, sedangkan UKBI dianggap sama sekali tidak penting. Bukti lain adalah TOEFL sudah menjadi “favorit” di lingkungan siswa/mahasiswa di sekolah dan perguruan tinggi, tetapi jarang orang berpikir bahwa UKBI sangat penting untuk menguji sekaligus memperbaiki kemampuan berbahasa (Indonesia) kita. 


INGAT !

Dalam ranah global, bergaul dengan masyarakat internasional bukan berarti menggadaikan harga diri bahasa nasional karena bahasa menunjukkan bangsa. Sebagai sebuah bangsa yang besar, Indonesia tentu memiliki regulasi dan cara-cara arif dalam menumbuhkembangkan dan mempertahankan bahasa Indonesia. Desakan bahasa asing yang menerobos bahasa Indonesia harus kita sikapi dengan lebih cerdas dan hati-hati. 



Apalagi yah.. Bingung  

Yang penting kalian paham dan tanggap dan resah terhadap masalah ini.

Mohon maaf kalo ada salah kata

4 comments:

yoyoii mengatakan...

nice post, go on.....

Anonim mengatakan...

mata kuliah di Bahasa inggris.. namanya CCU (Cross Cultural Understanding) , TEFL (teaching english is foreigh language) sampai ke Socioliguistic. dan di mata kuliah itu , kami sudah diajarkan semua tentang hal ini. di Indonesia bahasa inggris adalah bahasa asing, bukan Bahasa Kedua (second language) seperti di Malaysia atau di Singapura. hal ini dilakukan agar Bahasa Indonesia tetap terjaga sama halnya dengan Jepang. memang ada positif dan negatifnya sih, tapi kita kembali kepada diri masing2, dan semua orang juga punya pandangan berbeda. Blliy Boen juga berpesan, Open Minded aja, dan diharapkan lebih condong ke hal yang positif, oke YOTer, salam kreatif

MuzaLifah mengatakan...

Yoi terimakasih ya atas komentarnya bang yosta dan bang herry.. terlalu naif juga kalo musti menyampingkan bahasa asing ntar anak kita ketinggalan zaman lagi....
Trend bahasa gaul atau mencampuran bahasa inggris dalam kehidupan sehari-hari sudah tidak dapat dipungkiri telah menggerus kemampuan generasi muda untuk berbahasa indonesia yaa itu PR buat guru bahasa indonesia, dari bayi aja yg diajari lagu twinkle-twinkle.
kita memang berpikir positif disini, makanya aku posting, apa kita bisa dibilang orang yang pintar saat kita memakai bahasa asing di lingkungan sehari-hari?

herryfitrian mengatakan...

hehe, tetep semangat ajah deh... mudah2an muza bisa menjadi guru bahasa indonesia yang baik dan berjuang memperbaiki proses akulturasi pengabungan bahasa asing dan indonesia yang sifatnya negatif. oke.

Posting Komentar